kepada teman udin
di pedalaman keindahan
gurau mu: tak kecut, tak surut
bertantangan selaksa bisu
melecut
sehari ku’nginap di ruang mu
penuh dendam kau tampar takutmu:
dan hatimumu remuk tertimbun
kata-kata hatimu yang rimbun
ayo … teman
santai saja menepis lara dengan kata
jangan enggan ;
sederhana saja bermain kata
di dalam riuh rumpunan pujangga.
sebab,
kan segera tiba anugrah pualam,
untuk kita toreh nama
sebesar harapan mereka.
kendari. 31 agust. 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar