....aku ingin menjengukmu di sana;

tetapi hanya sesaat saja kita bercengkrama

dengan letusan jantung kita masing-masing

lalu melahirkan anakanak puisi di atas tanah kerontang...

Selasa, 27 Juli 2010

di sebuah kota lama

di sebuah kota lama

i/
masih kah kau mendekapnya? serpihan sesalan dari kaca kekecewaan
– yang pecah di hatimu

ribuan penyesalan, kau pungut dari lantai rumah yang riuh, rantak
dan selalu berdentum rintih. kemudian memajangnya pada pagar beranda
sekedar membuang perhatian kepada orang yang melintas. memberi abaaba,
menolongmu, melepaskan, dari ribuan cengkeram

dengan tikaman amarahku, bertaburan serpihan kaca kejantungmu
telah kuciptakan lara, di jiwa pengharapanmu

ii/
di pusaran kota lama
aku berdiri di pengasingan. dera serta segala empedu mesti kunikmati
aku berpacu, berpacu menebus utangutang rindu yang terbuang darimu

di sini
remahremah wajahmu
selalu merambah kepenjuru mimpiku

kendari, 3 sept. 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar